Kampung Vertikal dalam Perancangan Pemukiman Kumuh

Perancangan dalam konteks kawasan merupakan salah satu hal yang menarik bagi saya. Sebagian besar masalah kawasan yang terjadi di Indonesia adalah munculnya permukiman kumuh di sekitar titik strategis sebuah daerah. Sebagai contohnya, pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta memunculkan beberapa permukiman kumuh, khusunya di daerah yang dilewati oleh aliran sungai. Salah satu cara untuk menangani permukiman kumuh ini adalah dengan mengubah hunian warga menjadi rusun. Saat ini, fokus penataan ulang daerah permukiman kumuh ditempatkan di beberapa kawasan sepanjang aliran Kali Code, salah satunya yaitu Kampung Jetisharjo.

Proses perancangan Kampung Code Jetisharjo ini dimulai dengan identifikasi melalu survei dan studi mengenai kondisi eksisting. Setelah melakukan identifikasi ini, dapat diketahui pola kegiatan yang akan diwadahi oleh rancangan yang akan dibuat. Pada kampung Jetisharjo ini, masyarakatnya memiliki banyak kegiatan yang dilakukan bersama, seperti Kegiatan Pasar Minggon, Merti Kali Code, dan beberapa kegiatan kemasyarakatan lain. Mengetahui adanya kegiatan kegiatan ini, maka konsep penataan yang akan diterapkan yaitu kampung vertikal, dimana rancangannya akan memberi banyak ruang interaksi antar penghuni. Pengaplikasian kampung vertikal ini akan memudahkan penghuni dalam beradaptasi karena kebiasaan mereka untuk bersosialisasi tidak hilang begitu saja.

Dengan adanya identifikasi ini, diharapkan rancangan yang dibuat dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Meskipun ruangnya berubah, harapannya dengan penerapan konsep kampung vertikal ini, aktivitas masyarakat dapat tetap berjalan seperti biasa.

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>